October 25, 2008

Adopsi Pohon


"Karena hidup tidak bisa menunggu"

Dengan memegang teguh motto itu, maka saya memantapkan niatan saya untuk ikutan jadi relawan di acara Adopsi Pohon yang diadakan oleh Green FM (bekerja sama dengan berbagai pihak lainnya) ke Taman Nasional Gunung Pangrango. Tadinya saya hampir menjadi "Si Tukang Omdo" kembali untuk membatalkan keikutsertaan saya, soalnya saya bener2x lupa kalau hari ini temen kantor saya ada yang nikah! Ugh.. Tapi apa mau dikata, kalo gak sekarang nanem pohon, saya gak yakin besok2x prioritas saya kala weekend akan masih sama

Well anyway, ada beberapa kejadian menarik sih..

1. Karena saya datang cuman bawa body, sendirian doang, pastilah kalo kenalan ama orang ditanyain
"Dari mana Mbak?".
Saya jawab "Dari tadi"
Si penanya cengengesan.
Saya cengengesan dan menambahkan: "Hmm.. gak dari mana-mana, saya personal aja"
"Sama siapa?"
"Sendiri"
Penanyas (Pake 's' karena cuplikan percakapan ini berlangsung beberapa kali dengan orang yang berbeda): Melihat dengan takjub, " Hebat..."
Saya: "....." (dalam hati bergumam: Naon hebat teh?? Mungkin hebat karena saya berani malu dateng sendirian, gada kawan, di komunitas yang benar2 baru. Tapi bagi saya hebat adalah, jika saya berhasil membawa SATUUUU aja dari sekian banyak teman saya,huhu).

2. Sebelum sampai ke lahan tempat nanem2x, sang petugas kehutanan mengajak kita melakukan ritual "Pejamkan mata, dan bayangkan Jakarta.....hirup napas dalam-dalam...hembuskan....bayangkan Anda sekarang di Gunung Pangrango..Ambil napas panjaaangg....hembuskan perlahan....buka mata Anda: Selamat datang di Taman Nasional Gunung Pangrango...". Sementara itu saya bukannya merasa lega akan udara segar, tapi malah batuk tertahan karena yang saya hirup kok berasa ada rokoknya!!! Saya mendelik ke belakang, rupanya beberapa onggok wartawan merokok..! Ah..ah...gak asoy banget deh. Sudah jelas tema acaranya Adopsi Pohon dan dilakukan ama orang2x cinta lingkungan, mbok ya hargain kek dikit!! Saya sih berusaha tetap tenang, tapi gak bisa menahan kata hati saya untuk ngomong ke panitia atas kondisi ini. Sudahlah merokok, buang puntung pun sembarangan. Si mbak Green FM merasa agak kaget juga saya tegor (padahal negornya sopan pisan). Ah, pokoknya sebel lah, wartawan suka seenaknya banget euy...

3. 1 Pohon akan menghidupi 2 orang. 1 pohon menghasilkan kadar oksigen yang dibutuhkan untuk 2 orang. Saya tadi menanam 15-an pohon. Walau bukan sumbangan saya, tapi pas nanem saya niatnya: Ini untuk saya, Ara, Chia, Archi, dan Zahra. Trus sisanya buat Ay,Bun,dan saudara kandung saya. Jadi keluarga saya beres zakat alamnya. hehe.

4. Pohon yang ditanam namanya Suren. Ternyata karena termasuk taman nasional, kita gak boleh sembarangan nanem pohon. Kalo sembarangan, misalkan kita nanem Duren maka akan terjadi Polusi Genetik (baru denger ada term itu). Makanya, yang dibolehkan untuk ditanam cuman sejenis puspa, rasamala, suren, dsb. Suren dipilih lantaran dia cepat tumbuh, dalam beberapa bulan sudah bisa terlihat 1-2 meter.

Yaa..begitu saja sih. Cukup menyenangkan! :)

Singkat cerita: sekarang kalo mau beliin kado buat pacar, buat org menikah, lahiran dsb..jangan bingung! Kasih aja adopsi pohon atas namanya, bisa dibilang environmentally romantic. Hee.

3 comments:

dita said...

Cica..
Waktu saya ke Alor mereka punya program bagus banged deh. Namanya hutan nostalgia. Jadi siapapun yang ke Alor bisa nanem pohon di hutan itu dan mencantunkam namanya di pohon tersebut. Dan suatu saat bisa balik lagi ke Alor untuk melihat pohonnya telah tumbuh. Siapa sih yang ge kepengen, ya ga?

Ceniza Akbar said...

IIhh..keren banget siy!! Pengen deh bisa ke Alor..Dit! Asik ya udah berkelana kemana-mana..huhu ;)

Anonymous said...

halo cica..

Menurut gw emang program penghijauan itu bukan cuma masalah tanam dan selesai... harus ada kelanjutannya. Kalau apa yg terjadi dalam penghijauan di kota2 besar, mereka cuma nanem and thats it! Besok2nya bisa rusak atau mati...

well, bener juga ya ca, kenapa kebanyakan wartawan itu ngerokok..