July 28, 2008

Raja Ampat

Beberapa hari yang lalu saya mendapat kejutan telepon dari seorang teman lama, dia junior saya di Oseanografi ITB, Aji Resha namanya. Setelah sekian lamaaaaaa gak berhubungan –karena nomor Aji ganti dan HP gw rusak dan ilang semua nomor- ternyata dia masih mengingat di saat-saat dia berkelana! Soalnya dulu jaman masih kuliah dia pernah memberikan oleh-oleh batu dari gunung Semeru dan beberapa tangkai kecil bunga Edelweis yang dibawanya saat berhasil menakhlukan Rinjani. Nah, yang membuat terharu ternyata dia menelpon saya untuk mengabarkan bahwa saat ini dia lagi berada di Raja Ampat, Papua! Saya sedikit GR karena kok bisa-bisanya dia tau saya ngebet banget ke sana ;D

“Kok lo tau gue pengen banget kesana, Ji?”

“Soalnya gue inget lo suka ama tempat-tempat diving, lo harus kesini Cha!!! Bagus bangett! Gila lah pokoknya mah…” ucapnya dengan logat sunda yang kental.

Hoo....Wiwiwiwiw…..andaikan tidak perlu biaya minimum 4 juta untuk PP naek pesawat, pastilah gue jabanin sekarang juga. Huhu. Setelah itu kami berbincang, dan pembicaraan ditutup dengan syahdu….

”Sampaikan salam pada Bumi Cendrawasih Ji....”. Sambilan dalam hati saya makin mengukuhkan niat, suatu hari saya pasti akan menyelusuri pantai pasir putih halus dan menyelami tempat dimana bio-diversitas terkaya di dunia itu berada.

Ini nih Raja Ampat yang tersohor itu… Subhanallah! Hmm..One day darling..one day...(huhuhu).

3 comments:

Ratie said...

Huhuhu... Apa honeymoonnya gw pindah kesono aja ya bo.. Haha.. Tapi dah ada peradaban belom disana??

Ceniza Akbar said...

Gilingaan...ada dong peradaban! heuheu. Yang ngurusin tuh resort bahkan bule bule...mahal bokk! Tapi bisa dapet harga lokal..heheh.

Anonymous said...

cha, si gw juga di telpon.. dan si dian juga, dan si perempuan ose lainnya.. :D

gelo si aji..

eniwei, ini nina chic.. :)