July 27, 2008

Riset Pemasaran

Ada beberapa percakapan STANDAR khas anak muda 20 something jika bertemu satu sama lain (biasanya ketemu di kawinan gitu deehh). Tentu saja percakapan STANDAR ini adalah suatu bentuk basa-basi jika orang udah mati kutu mau ngomong apa sama teman yang udah lama gak ditemuinya. Beberapa diantaranya yang paling saya sebel adalah pertanyaan ini:

Penanya: "Kerja dimana Cha sekarang?" (sebagai saran, lebih baik mengganti pertanyaannya menjadi: "Lagi sibuk apa sekarang,Cha?". Karena gak semua orang "bekerja", alih-alih mempekerjakan orang lain)

Saya (sambil makan atau pelanga-pelongi): "Hmm., gue researcher (sok keren, peneliti kalee) di Synovate"

Penanya:" Ha? (Perusahaan) Apaan tuh? Dimana?"

Saya: "Marketing Research, di Menara Jamsostek. Itu tuhh yang ada Bliss" (supaya si penanya tau kalau kantor gue lokasinya "eksis", haha)

Penanya: "Hah? wah...kerjanya ngapain tuh? Marketing?"

Saya: (menghela napas dan berusaha menjelaskan pekerjaan saya dengan singkat, padat, dan entah tepat atau tidak...hehehe).

Oke, dalam postingan kali ini saya mau membahasa sedikkiiitttt, secuillll tentang pekerjaan saya. Siap?

------------------------------------------------------------------------------------------
Marketing Research menurut Kotler (Bapak Marketing dunia) adalah suatu pendekatan yang ditempuh secara sistematis dan objektif untuk mendapatkan data/ informasi yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan bidang pemasaran. Perusahaan yang bergerak di bidang Riset Pemasaran bertindak sebagai agency, outsource atau konsultan bagi para perusahaan klien.

Sampai situ pasti belum kebayang khan? ;D

Menurut Managing Director PT Synovate Indonesia, Pak Robby Susatyo (alias boss besar eke), Ada 2 hal mengapa riset pemasaran PERLU dilakukan:

1. Mengurangi atau mencegah resiko kerugian. (Bayangkan, berapa milyar kerugian Coca Cola saat varian Coke Zero mereka tidak laku di pasaran! Uang untuk iklan, untuk promo minum gratisan di Java Jazz, dll).

2. Menangkap peluang (Saat perusahaan lain belum ada yang kepikiran, Motorola kepikiran membuat handphone, dimana pada masa itu gada orang yang pake HP, tapi dia tau the needs and wants dari orang, yakni "kemudahan berkomunikasi", maka dari itu mereka menangkap peluang pasar dan melakukan inovasi dengan membuat mobile phone)

Sebagai ilustrasi, misalkan SunSilk (ini berarti klien kita adalah Unilever) mau mengeluarkan varian baru untuk shampoo yang diperuntukan bagi wanita berjilbab. Sebelum akhirnya pihak marketing atau brand manager SunSilk memutuskan untuk "Ok! Produk ini siap launching!" , maka produk varian baru ini lebih baik diriset kepada khalayak yang menjadi target market SunSilk Jilbab. Siapakah mereka itu? apakah Wanita yang menggunakan jilbab berusia 20-35 tahun? atau 18-45tahun? Apakah mereka yang memiliki socio ekonomi status kelas A,B? atau C, D? Lalu dari aspek demografi, dalam riset kita juga menanyakan perilaku target market terhadap media, apakah mereka mendengarkan radio? membaca koran? majalah? jika 'Iya', maka majalah apa? Koran apa? Radio apa? Jam berapa mereka dengar radio? Jam berapa nonton TV? acara apa? (Dari sini kita bisa mengetahui media yang paling efektif untuk melakukan promosi produk ketika akhirnya launching). Lalu ditanyakan juga frekuensi keramas berapa kali seminggu? Merek apa yang biasa digunakan? apakah menggunakan conditioner? dll dsb..

Semua informasi yang ingin kita ketahui dan diperlukan untuk kepentingan analisis kita tersebut harus berada pada tool utama kita dalam melakukan riset, yakni kuesioner! Kuesioner harus benar-benar disusun flownya sedemikian rupa sehingga responden mengerti pertanyaannya.

Sebagai researcher, saya dituntut untuk dapat memenuhi tujuan utama riset (yang terangkum pada proposal riset dan research brief) sehingga pada akhirnya bisa didapatkan data yang dapat digunakan untuk menghasilkan keputusan yang tepat bagi klien kita. Kasarnya, perusahaan riset pemasaran tidak menjual FISIK barang tapi kita menjual DATA. Dan sebagai researcher di Synovate, kami semua (all the researchers and staffs) diharapkan memiliki DNA Curiousity dalam jiwa kami (agak aneh ya kalimatnya, kok DNA di jiwa??). Ya, karena tag line Synovate adalah "Our Curiosity is all yours". Yang namanya riset kita harus penasaran! Mengapa perilaku konsumen begini? Mengapa di Bandung penjualan kecap Bango lebih tinggi dibanding di Medan??
Perusahaan lain yang bergerak dibidang marketing research dan cukup eksis di Indonesia antara lain:
  • AC Nielsen (Media research-nya Nielsen adalah salah satu tolak ukur kesuksesan rating program televisi Indonesia dan global)
  • Taylor Nelson Sofres (TNS)
  • Millward Brown
  • Research International (RI)
  • Insight
  • MarkPlus & Co (lokal nih! Punyanya Hermawa Kartajaya)
Lingkup Riset Pemasaran mengikuti alur Marketing Management (Disadur dari materi kuliah Agus Achmad S., Ir.,MT):

a. Riset Proses Analisis Pasar
1.Riset Potensi Pasar
2.Riset Perilaku Konsumen
3.Riset Benchmark Industri

b. Riset Penentuan Target Pasar
1.Riset Segmentasi
2.Riset Penentuan Target Pasar

c. Riset Proses Perancangan Strategi
•Riset Penentuan Keunggulan Perusahaan
•Riset Perumusan Positioning
•Riset Pengembangan dan Pengujian Produk
•Riset Pengukuran Daur Hidup Produk & Pemilihan Strategi yang Tepat
•Riset Pengukuran Market Share & Pemilihan Strategi yang Tepat

d. Riset Proses Perancangan Program Pemasaran
•Riset Pengujian Brand & Packaging
•Riset Pengukuran Ekuitas Merek
•Riset Penentuan Harga
•Riset Perumusan Strategi Harga
•Riset Pemilihan & Perancangan Saluran Distribusi
•Riset Media & Bauran Promosi
•Riset Pengukuran Effektivitas Bauran Promosi
•Riset Pengukuran Effektivitas Iklan

e. Riset Proses "Marketing Efforts"
•Riset Pengukuran Kepuasan Pelanggan
•Riset Pengukuran Loyalitas Pelanggan
•Riset Pengukuran & Analisis Churn
•Riset Perancangan Customer Relationship Management (CRM)
•Riset Perancangan Marketing Decision Support System
•Riset Perancangan Marketing Information System

Masuk akal khan pekerjaan gue? heheh ;D





3 comments:

Ratie said...

Iiiiiiiiiihhhhh.... Gw juga baru mo nulis kaya gini boooo!! Pasti gara2 training neh! Hahaha..

Ceniza Akbar said...

Heuhuehu..sebetulnya udah lama pengen nulis tentang riset tie! cuman pas training jadi makin pede nulisnya, kekkekek.

[ w i n D ] said...

gwe tau apa yang lebih g kul...
"pekerjaannya apa??"
"oseanografer"
"hah...apaan...? O....SE...AN..."
"OSEANO-GRAFER"
"oooo..apaan tuh? ngapain tuh kerjaannya...?! emang ada yah..."
"ya gitu, neliti laut...ngukur gelombang?"
"oh..kalo gelombang,kenapa g disalon aja"
".................................."

dasar g pernah baca NATIONAL GEOGRAPHIC !!!!!